Sejarah Singkat SUV Toyota di Indonesia

Pertama diluncurkan, SUV (Sport Utility Vehicle) identik dengan kendaraan pekerja berat di pelosok hutan atau gurun pasir tandus.

Seperti Toyota Land Cruiser (TLC) yang pertama diproduksi di Jepang tahun 1950 untuk kebutuhan militer dan pembangunan pasca perang dunia ke-2.

Dimulai Oleh TLC

Kisah mengenai SUV di Indonesia dimulai dengan kehadiran Toyota Land Cruiser, yang dimulai oleh FJ40 atau Seri-40 yang masuk secara resmi di tahun 1975.

Ada 2 pilihan model disodorkan, versi soft top dengan atap kanvas dan hard top dengan atap baja. Uniknya, justru nama hardtop yang populer untuk memberi label pada Land Cruiser FJ40 di Indonesia.

Tahun 1995, TLC kembali hadir di Indonesia.

Tidak lagi bergaya tradisional, Land Cruiser 80-Series tampil sebagai SUV mewah dan modern dengan fitur off-road mumpuni.

Gaya TLC begitu up-to-date dan memesona di eranya.

Bodi tinggi, besar, dan gagah, berpadu apik dengan kabin nyaman dan berkelas.

Mesin diesel berlimpah torsi, kaki-kaki kokoh, dan penggerak 4 roda tangguh, membuatnya tidak kehilangan identitas sebagai kendaraan off-road sejati.

SUV Toyota di Indonesia Memasuki Tahun 2000

Saat ini dunia sudah banyak berubah karena jalan dalam kota mulus digelar, jalan antar kota dan tol giat dibangun.

Transportasi darat bisa berlangsung dengan cepat dan efisien.

Toyota Indonesia mulai memasarkan produk SUV di awal millenium kedua dengan meluncurkan Toyota Fortuner di tahun 2005.

Dukungan kondisi jalan yang sudah mulus meski belum merata, dan kebutuhan akan SUV perkotaan yang memadai membuat Baby Land Cruiser ini sukses memikat banyak kalangan.

Bahkan menjadi fenomena dengan andalan Fortuner diesel dengan image gagah, berlimpah torsi, dan irit bensin.

Meraih pasar lebih luas, Toyota kembali meluncurkan Urban SUV Toyota Rush di tahun 2006.

Dengan positioning yang pas sebagai Low SUV, Rush mencetak hits di kalangan penyuka kendaraan off-road yang capable di medan perkotaan.

Bahkan, kehadiran generasi kedua Rush di tahun 2017 menunjukkan bahwa model kendaraan all-rounder sudah diterima dengan baik di masyarakat.

Dengan berbagai pengembangan yang diterapkan pada Rush gen-2, Low SUV ini langsung berada di podium ke-4 penjualan Toyota di tahun 2018.

All New Rush berada di peringkat kedua penjualan Toyota di tahun 2019 kemarin dengan penjualan wholesales mencapai 61.500 unit.

Era Baru SUV Hybrid

Era baru SUV Toyota di Indonesia dimulai dengan kehadiran Toyota C-HR di tahun 2018. C-HR didukung oleh fitur-fitur modern seperti seperti head unit 7 inci, dual zone auto A/C disertai Digital Display dan desain yang sporty.

Menunjang fun to drive, disematkan Cruise Control, G-Force Indicator serta Driving Mode (ECO & SPORT) yang dapat diatur pada TFT MID 4,2 inch.

Awal tahun 2019, Toyota menambahkan opsi mesin hybrid.

Sebagai kendaraan elektrifikasi, konsumsi bahan bakar C-HR Hybrid lebih efisien 62% dibandingkan varian konvensional dan emisi CO2-nya juga lebih rendah sekitar 60%.

Konsep ini diterima dengan baik oleh penggemarnya dan membuat versi hybrid lebih laku dari model standar, bahkan menjadi yang terlaris untuk model hybrid Toyota di Indonesia.

Pasar SUV Terus Tumbuh

Kenyataan di atas sejalan dengan pertumbuhan segmen SUV yang menggembirakan.

Tercatat selama kurun waktu 2014 – 2019, pasar SUV di Indonesia tumbuh sebesar 64%.

Di rentang waktu yang sama, pasar SUV Toyota sebagai lokomotif pertumbuhan dunia otomotif Tanah Air juga tumbuh setinggi 65%.

Dengan dukungan infrastruktur yang giat dibangun, pergeseran tren, perluasan market, dan perubahan kebutuhan customer, pasar SUV akan terus berkembang ke depannya.